Selasa, 11 September 2012
Senin, 30 Juli 2012
1. TUGAS NYARI DATA
A. Penyebab konflik eksternal
1.Pasar berbentuk oligopoli
2. Kampanye pemasaran agresif
3. Pemalsuan atas merek suatu produk
4. Pemasok sering ingkar janji untuk mengirimkan barang.
5. Perang harga produk sesama produsen sejenis
6, Komunikasi dan Informasi yang kurang jelas
7. Kenaikan pajak
8. Larangan pemerintah
9. Mutu dan manfaat produk
10. Kreatif teknologi baru dan inovatif terhadap produk
2. Kampanye pemasaran agresif
3. Pemalsuan atas merek suatu produk
4. Pemasok sering ingkar janji untuk mengirimkan barang.
5. Perang harga produk sesama produsen sejenis
6, Komunikasi dan Informasi yang kurang jelas
7. Kenaikan pajak
8. Larangan pemerintah
9. Mutu dan manfaat produk
10. Kreatif teknologi baru dan inovatif terhadap produk
B. Mengidentifikasi
masalah konflik usaha
1. Kerugian usaha
2. Ketidakpastain usaha
3. Penyimpangan usaha
4. Probabilitas di dalam hasil usaha dengan diharapkan
1. Kerugian usaha
2. Ketidakpastain usaha
3. Penyimpangan usaha
4. Probabilitas di dalam hasil usaha dengan diharapkan
C. Beberapa
faktor ekonomi makro yang dapat menyebabkan masalah konflik eksternal
1. Kenaikan pajak
2. Peraturan pemerintah\
3. Perusahaan pesaing mengobral harga produksi
1. Kenaikan pajak
2. Peraturan pemerintah\
3. Perusahaan pesaing mengobral harga produksi
D. Mengidentifikasi konflik internal
perusahaan yang berkenaan pada aspek SDM
1. Para eksekutif puncak dan pekerja
2. Para karyawan perusahaan
3. Hubungan industri dan perselisihannya
4. Tidak beretika dalam bisnis
1. Para eksekutif puncak dan pekerja
2. Para karyawan perusahaan
3. Hubungan industri dan perselisihannya
4. Tidak beretika dalam bisnis
E. Tipe
masalah konflik usaha
1. Konflik yang tidak dikendalikan manajemen usaha : penipuan, kebakaran, dan sebagainya
2. Konflik yang dapat dikendalikan manajeman usaha : keuangan, SDM, pemasaran, penjual, promosi, dll
1. Konflik yang tidak dikendalikan manajemen usaha : penipuan, kebakaran, dan sebagainya
2. Konflik yang dapat dikendalikan manajeman usaha : keuangan, SDM, pemasaran, penjual, promosi, dll
F. Tipe
masalah konflik usaha lainnya
1. Konflik yang menimbulkan kerugian besar
2. Konflik yang tidak terlalu berat
1. Konflik yang menimbulkan kerugian besar
2. Konflik yang tidak terlalu berat
G. Manfaat
adanya konflik usaha bagi wirausahawan
1. Dapat meningkatkan keyakinan bahwa usahanya akan berhasil
2. Menjadi pandai dalam membuat keputusan
3. Dapat meningkatkan ambisinya untuk maju
4. Menjadi pandai berkomunikasi dengan konsumen dan pelanggan
5. Memiliki komitmen tinggi dalam tugasnya
6. Mau bertanggung jawab dalam usaha
7. Merasa yakin, kreatif, dan inovatif dalam usahanya
8. Selalu toleransi dalam menghadapi konflik dan ketidakpastian dalam usaha
9. Selalu berorientasi ke masa depan dan mau belajar
10. Dapat meningkatkan kerja keras pantang menyerah dan ulet
H. Penanggulangan masalah konflik usaha
Langkah-langkah dalam penanggulangan konflik usaha, adalah sebagai berikut :
1. Mengenali persoalan masalah konflik usaha secara umum
2. Menentukan fakta-fakta penting yang berhubungan dengan masalah konflik usaha
3. Mengidentifikasi berbagai masalah konflik usaha
4. Mengidentifikasi masalah-masalah yang terkait dengan masalah konflik
5. Mencari sumber masalah-masalah konflik
6. Mempertimbangkan jalan keluar dari masalah konflik
7. Memilih jalan keluar masalah konflik usaha
8. Melaksanakan cara penanggulangan masalah konflik usaha secara cepat
9. Memeriksa, apakah cara penanggulangan masalah konflik usaha sudah tepat atau belum
Langkah-langkah dalam penanggulangan konflik usaha, adalah sebagai berikut :
1. Mengenali persoalan masalah konflik usaha secara umum
2. Menentukan fakta-fakta penting yang berhubungan dengan masalah konflik usaha
3. Mengidentifikasi berbagai masalah konflik usaha
4. Mengidentifikasi masalah-masalah yang terkait dengan masalah konflik
5. Mencari sumber masalah-masalah konflik
6. Mempertimbangkan jalan keluar dari masalah konflik
7. Memilih jalan keluar masalah konflik usaha
8. Melaksanakan cara penanggulangan masalah konflik usaha secara cepat
9. Memeriksa, apakah cara penanggulangan masalah konflik usaha sudah tepat atau belum
Kalau kita tidak
pandai berkomunikasi dalam berwirausaha otomatis kita tidak dapat tahu tentang
keadaan di lingkungan kita…
Dengan demikian,
berkomunikasi itu mengandung proses pemberitahuan, mendengarkan, dan memahami
secara terus menerus dengan menggunakan lambang-lambang tertentu. Berkomunikasi
yang dianggap baik adalah berkomunikasi yang berlangsung secara timbal balik
dan terus menerus dapat menciptakan saling pengertian semua pihak. Dengan
demikian, komunikasi yang berlangsung secara timbal balik, akan bermanfaat
dalam setiap kesempatan berwirausaha untuk mencapai tujuan. Begitu pula dengan
berkomunikasi di dalam berbisnis akan mendapatkan kesempatan sukses jika
disertai dengan perkembangan teknologi. Di dalam pembinaan kemampuan
berkomunikasi ada tiga aspek yang perlu diperhatikan oleh setiap wirausahawan,
yaitu: a. Berkomunikasi harus dipandang sebagai proses. b. Berkomunikasi harus
menyangkut manusia dan bukan manusia. c. Berkomunikasi harus menyangkut
informasi.
Wirausaha secara individu dikenali
bukan dalam isolasi, melainkan dalam berkomunikasi dan interaksi dengan pihak
lain di luar dirinya sendiri. Apa sebabnya? Karena wirausaha itu tidak hidup
sendirian. Dari adanya berkomunikasi dan interaksi, akan terbentuk kepribadian
yang mencakup perilaku, sikap, dan sistem nilai. Kehidupan para wirausaha
sehari-hari selalu terlibat dengan menerima dan memberi informasi melalui
komunikasi. Oleh sebab itu, dengan adanya komunikasi di dalam dunia bisnis
sangat penting sekali untuk keberhasilan di dalam kegiatan usahanya. Jika
demikian komunikasi itu apa? Perkataan komunikasi berasal dari kata
"Communicare" (bahasa Latin) yang artinya memberitahukan. Sedangkan
menurut bahasa Inggris disebut "Communication" yang artinya suatu
pertukaran informasi, konsep, ide, perasaan antara dua atau lebih.
Tujuan dan keberhasilan berkomunikasi
Tujuan dan keberhasilan berkomunikasi
Tujuan adanya berkomunikasi dalam wirausaha adalah
mengubah tingkah laku, baik secara
individu maupun secara kelompok. Tujuan adanya berkomunikasi adalah
melaksanakan pertukaran informasi yang paling menguntungkan kedua belah pihak,
baik untuk wirausaha (komunikator) maupun masyarakat konsumen (komunikan) untuk
menemukan kesamaan persepsi. Berkomunikasi dianggap berhasil apabila tafsiran
masyarakat konsumen (komunikan) dapat menerima maksud wirausaha (komunikator).
Apabila antara komunikan dan komunikator tidak ada kesesuaian, maka masalah ini
disebut salah komunikasi. Dengan perkataan lain berkomunikasi dianggap berhasil
apabila tujuan yang dunginkan wirausahawan (komunikator) mendapatkan tanggapan
positif dari masyarakat konsumen (komunikan).
Langganan:
Postingan (Atom)